Sebelumnya publik Indonesia dikejutkan dengan sebuah video yang menampilkan seorang anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) masuk ke dalam saluran air tanpa alat pengaman membersihkan selokan.
Hal itu dilakukan untuk membersihkan sampah-sampah yang menyumbat selokan agar nantinya tidak menyebabkan banjir.
Nah, mindset kita tentang selokan pastinya berkaitan dengan sampah, air kotor, dsb.
Hal inilah yang ingin diubah oleh Joko Sucipto, seorang kakek berusia 76 tahun warga desa Pluneng, Kebonarum, Klaten.
Sosok inspiratif ini berhasil menyulap selokan depan rumahnya menjadi sebuah selokan air jernih tempat untuk memelihara berbagai jenis ikan hias.
Bukan hanya di Jepang yang memiliki selokan dimana kualitas airnya sangat bersih hingga ikan-ikan hias hidup dengan baik di dalamnya, tapi kita bisa menikmati keindahan ikan koi yang hidup di selokan ini di Klaten.
Rumah bernuansa etnik ada kolam hiasnya dengan konsep modern minimalis dijual murah.
Ide tersebut berawal dari keisengan untuk mengisi waktu luang setelah pensiun agar dirinya tetap beraktifitas.
Menurutnya ikan sengaja dipilih karena memberikan relaksasi sekaligus pemandangan yang menarik di lingkungan rumahnya.
Nah, simak nih video penampakan selokan jernih yang berisi ikan-ikan hias milik kakek Joko.
Awal pembuatannya hanya bermodalkan kawat penyaring air yang ditempatkan pada dua ujung titik budidaya ikan sepanjang 10 meter dengan lebar 1 meter.
Awalnya usahanya itu gagal karena ikan yang dipelihara terlalu kecil dan lolos dari saringan. Beberapa kali saringan yang dipasangnya pun jebol akibat arus di selokan yang meluap saat hujan deras.
Kakek Joko kemudian mengganti saringan air dengan bahan yang lebih kuat serta memasang konstruksi penahan yang lebih kokoh dari bahan beton.
Lama kelamaan usahanya tersebut berhasil dan selokan penuh ikan pun tercipta dan pemandangannya dapat dinikmati siapapun yang melintas di depan rumahnya.
Pada awalnya selokan tersebut hanya diisi ikan gurameh dan ikan emas, kemudian ada masukan untuk memelihara ikan koi maka kakek Joko mengembangkan budidaya ikan koi.
Tapi jangan salah, meski hidup di saluran air, ikan yang dipelihara kakek Joko aman dikonsumsi karena airnya di selokan tersebut selalu dijaga kebersihannnya.
Bahkan konon memiliki rasa daging yang lebih enak karena dipelihara di air mengalir.
Untuk pakan peliharaannya itu, ia sengaja menghindari penggunaan pelet ikan. Ikan-ikanya lebih sering diberi roti dan sisa makanan dari dapurnya.
Selain lebih murah, sisa makanan dan roti yang sudah kadaluarsa dinilai jauh lebih sehat.
Bahkan, saking mudahnya pakan yang biasa dikonsumsi, banyak pengunjung yang datang dengan membawa makanan untuk dimasukan ke dalam kolam, sehingga tidak butuh waktu lama untuk menghasilkan ikan-ikan dengan ukuran besar.
Selain itu, ternyata ikan-ikan di selokan kakek Joko tersebut memiliki nilai jual tinggi lho.
Beberapa tahun lalu, kakek Joko pernah didatangi sejumlah perwira TNI hanya karena ingin membeli ikan-ikan tersebut.
Bahkan kakek Joko sudah berhasil mengantongi Rp 25juta hanya dari penjualan ikan-ikan tersebut.
( Achadiyah NH / Tribunjualbeli.com )
